Transformasi menuju pemerintahan digital yang adaptif dan berdaya saing kini mulai tumbuh dari wilayah timur Indonesia. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui pelatihan “Service Excellent and Design Thinking” yang diselenggarakan oleh BINUS University bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat pada 15 April 2025, bertempat di Ballroom Silvia Hotel, Labuan Bajo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif projek pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Frederik Masri Gasa, S.IP., M.Si., dosen Ilmu Komunikasi dari BINUS @Malang. Inisiatif ini menjadi bentuk kontribusi aktif perguruan tinggi dalam mendukung transformasi tata kelola pemerintahan daerah melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pengenalan teknologi baru.
Dalam pelatihan tersebut, para perangkat daerah tidak hanya dibekali keterampilan dalam memberikan pelayanan prima (service excellence) dan membangun pola pikir inovatif (design thinking), tetapi juga dikenalkan pada teknologi kecerdasan buatan (AI). Melalui sesi interaktif, peserta diajak untuk memahami cara kerja aplikasi berbasis AI dan mengeksplorasi potensi pemanfaatannya untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas pelayanan publik.
Antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat dan semangat untuk beradaptasi dengan teknologi. Bagi banyak perangkat daerah, pengalaman ini menjadi pintu masuk untuk memahami dan mengintegrasikan AI dalam pekerjaan sehari-hari—sebuah langkah awal yang penting untuk mewujudkan birokrasi digital yang cerdas dan responsif.
Pelatihan ini juga merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis antara BINUS University dan Pemkab Manggarai Barat, yang sebelumnya terjalin melalui program pendampingan pengelolaan keuangan daerah. Kini, dengan memperluas cakupan ke bidang teknologi dan pelayanan publik, kedua pihak menunjukkan komitmen jangka panjang untuk membangun ekosistem smart government yang berkelanjutan.
Ke depan, kolaborasi ini diharapkan dapat berkembang lebih luas, menjembatani dunia pendidikan tinggi dan pemerintahan daerah dalam menciptakan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat. Sebuah langkah progresif yang tidak hanya memperkuat kapasitas birokrasi, tetapi juga mempercepat transformasi digital di wilayah Indonesia timur.
–