Membangun Netizen Cerdas dan Beretika : Pemberdayaan Literasi Digital di Pinus Elos

Di era digital yang serba cepat, internet telah menjadi urat nadi kehidupan—menghubungkan kita dengan segala penjuru dunia, dari konferensi video hingga belanja online dan pembelajaran jarak jauh. Namun, ibarat pedang bermata dua, kemudahan ini juga membawa tantangan: pergeseran perilaku yang cenderung individualis, penyalahgunaan internet, pelanggaran hukum, dan masalah etika. Ironisnya, warganet Indonesia pernah mendapat julukan sebagai yang paling tidak ramah di Asia Tenggara—sebuah predikat yang kontras dengan keramahan yang dikenal di dunia nyata. Inilah yang melatarbelakangi gerakan untuk mendorong Literasi Digital, sebuah upaya krusial yang diinisiasi oleh BINUS University melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

Kegiatan Literasi Digital ini dilaksanakan oleh Bapak Hari Sriyanto S.Sos., M.M. dari Character Building BINUS University, bersama timnya. Misi utamanya adalah menjawab tantangan serius mengenai etika berinternet dan keselamatan digital. Ketika dunia maya membuka pintu bagi penipuan, pelecehan, dan masalah hukum, literasi digital menjadi tameng utama. Dengan meningkatnya kecerdasan dan kehati-hatian dalam berselancar, kita dapat membebaskan diri dari risiko-risiko tersebut dan yang terpenting, melepaskan warganet Indonesia dari stigma tidak ramah. Ini bukan hanya tentang menggunakan teknologi; ini tentang membangun komunitas digital yang lebih bertanggung jawab dan beretika.

Kegiatan penyuluhan ini diselenggarakan di Pinus Elos pada tanggal 5 Juli 2025. Memilih lokasi ini menunjukkan komitmen BINUS untuk menjangkau dan memberdayakan masyarakat, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals, khususnya pada pilar Quality Education dan Sustainable Cities and Communities. Pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan tatap muka, memastikan interaksi yang mendalam dan transfer pengetahuan yang efektif kepada para peserta. Metode ini memungkinkan tim PkM untuk mengevaluasi secara langsung bagaimana penyuluhan ini memengaruhi aktivitas dan perilaku peserta dalam menggunakan internet, sekaligus menggarisbawahi pentingnya pendidikan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.

Melihat langsung antusiasme para peserta di Pinus Elos, yang terdiri dari berbagai elemen komunitas, sungguh menginspirasi. Bagi mereka, penyuluhan ini bukan sekadar seminar, melainkan bekal berharga untuk menjalani kehidupan di abad ke-21. Tujuannya jelas: menjadikan peserta lebih pandai dan bijaksana saat berselancar di internet, sehingga terhindar dari berbagai masalah. Dengan ilmu yang didapat, mereka diharapkan menjadi warganet yang baik dan cerdas, mampu mengantisipasi kesalahan dan menggunakan internet sebagai alat positif. Dampak ini menyentuh inti dari human impact: memberdayakan individu dengan pengetahuan untuk melindungi diri dan berkontribusi pada lingkungan digital yang lebih sehat. Ini adalah manifestasi nyata dari misi BINUS University untuk terus berkontribusi pada Industry, Innovation, and Infrastructure melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia digital.

Inisiatif Literasi Digital ini adalah langkah awal yang menjanjikan, menegaskan kembali peran BINUS University dalam membentuk generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga berkarakter dan beretika. Kisah di Pinus Elos membuktikan bahwa dengan kolaborasi antara akademisi dan komunitas, kita dapat mengatasi tantangan digital dan membangun ekosistem online yang positif. –