Membangun Karakter di Era AI

Di tengah gelombang revolusi Artificial Intelligence (AI) yang masif, pertanyaan tentang esensi kemanusiaan dan etika menjadi semakin mendesak. Bagaimana kita memastikan bahwa teknologi ini menjadi berkah, bukan bumerang, terutama bagi generasi muda? Inilah yang menjadi fokus utama kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Etika dan Character Building di Era Artificial Intelligence” yang diselenggarakan oleh tim dosen Character Building dari BINUS University. Acara ini bukan sekadar seminar biasa; ia adalah sebuah panggilan hati untuk menguatkan etika dan pembentukan karakter sebagai solusi fundamental bagi pertumbuhan pribadi yang lebih baik di era digital ini, sekaligus mencerminkan komitmen BINUS dalam memberdayakan masyarakat.

Teknologi AI, dengan segala kecanggihannya, memang membawa dampak positif—memudahkan kita belajar, mengembangkan bisnis, dan memperluas jaringan. Namun, ada dampak negatif yang tak boleh diabaikan, terutama potensi sikap destruktif pada generasi muda yang belum memiliki kematangan pola pikir dan sikap. Melihat tantangan ini, tim yang dilaksanakan oleh Frederikus Fios dari BINUS University mengambil langkah nyata. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 27 Juli 2025, di Aula Harapan, Gereja Katolik Santo Imakulata, Kalideres, Jakarta Barat. Sasaran inspirasi utamanya adalah umat dan remaja di gereja tersebut, dalam format penyuluhan yang komunikatif dan penuh empati.

Pendekatan yang digunakan dalam PkM ini sangat humanis. Mengangkat tema “Mari Belajar Character Building di Era Artificial Intelligence (Antiqua et Nova),” kegiatan ini dirancang terbuka untuk umum dan bahkan melibatkan penampilan dari anak-anak panti asuhan. Hal ini memperlihatkan sisi human impact yang mendalam: character building bukan hanya tentang teori, tetapi tentang aksi nyata yang “Menjadi Berkat Bagi Banyak Orang.” Tim BINUS tidak hanya datang untuk mengajar, tetapi untuk berbagi dan memberdayakan komunitas dengan dukungan dari OCC Community (Orphan Care Community). Pelaksanaannya dilakukan melalui seminar dan penyuluhan yang mendiskusikan etika dan pembentukan karakter di era AI.

Aktivitas ini selaras dengan misi Community Empowerment BINUS University dan berkontribusi langsung pada tujuan Sustainable Development Goals. Secara spesifik, PkM ini mendukung Goal 4: Quality Education, Goal 16: Peace and Justice Strong Institutions, dan Goal 3: Good Health and Well-being. Ini menunjukkan bahwa kegiatan character building di era AI memiliki spektrum dampak yang luas: dari membentuk individu beretika hingga menciptakan komunitas yang damai dan berdaya saing. Pendekatan ini penting karena inti dari pendidikan di BINUS adalah menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga kuat secara moral—pribadi yang siap menjadi berkat di tengah masyarakat.

Kisah PkM di Kalideres ini adalah bukti nyata komitmen BINUS University untuk terus berkontribusi pada bangsa. Ini adalah storytelling tentang bagaimana akademisi bersinergi dengan komunitas untuk menghadapi tantangan zaman. Ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana Anda, sebagai dosen, mahasiswa, atau bagian dari masyarakat umum, bisa terlibat dalam inisiatif Community Empowerment yang inspiratif seperti ini? Kunjungi kanal kami, pelajari laporan lengkapnya, dan jadilah bagian dari perubahan. Mari bersama-sama wujudkan masa depan di mana teknologi dan etika berjalan beriringan.-