Masa remaja adalah waktu yang penuh warna, namun juga sering diwarnai dengan tantangan dalam berinteraksi. Salah satunya adalah perilaku bullying yang, tanpa disadari, bisa meninggalkan luka mendalam pada korban. Melihat pentingnya membangun lingkungan belajar yang sehat, BINUS University melalui Fakultas Humaniora melaksanakan kegiatan sosialisasi dan psikoedukasi bertajuk “Stop Bullying” di SMPK 5 Penabur Jakarta Timur pada 17 Juli 2025.
Kegiatan ini didampingi oleh Aryo Edhie Nugroho, S.Psi., M.Sc., seorang dosen Psikologi BINUS University dengan bidang keahlian Psikologi Kognitif. Dengan bahasa yang dekat dan mudah dipahami, beliau menjelaskan apa itu bullying, bagaimana dampaknya bagi korban maupun pelaku, serta cara-cara sederhana untuk mencegahnya. Siswa diajak tidak hanya memahami konsep, tetapi juga merasakan pentingnya sikap empati dan keberanian untuk menolak perilaku yang tidak sehat.
Melalui diskusi interaktif, para siswa kelas 8 diberi ruang untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang bullying. Banyak dari mereka yang mulai menyadari bahwa “bercanda berlebihan” ternyata bisa melukai perasaan teman. Momen ini menjadi titik balik yang membuka kesadaran bahwa setiap kata dan tindakan memiliki dampak, dan setiap individu memiliki peran untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman.
Kegiatan ini menghasilkan modul psikoedukasi yang dapat terus dimanfaatkan oleh sekolah sebagai panduan dalam membangun budaya anti-bullying. Modul ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga strategi praktis yang bisa diaplikasikan oleh guru, siswa, maupun orang tua untuk mendampingi anak dalam mengelola hubungan sosial mereka.
Melalui sosialisasi ini, BINUS University menegaskan komitmennya untuk mendampingi generasi muda dalam tumbuh menjadi pribadi yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Mari bersama-sama kita hentikan bullying, mulai dari lingkungan terdekat kita, agar sekolah benar-benar menjadi rumah kedua yang aman bagi setiap anak.
–