Setiap anak adalah unik. Mereka datang ke kelas dengan latar belakang, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Di balik keunikan itu, guru memegang peran penting untuk memastikan setiap anak tetap mendapat kesempatan belajar secara adil dan sesuai kebutuhannya. Menjawab tantangan tersebut, BINUS University melalui Fakultas Humaniora melaksanakan kegiatan penyuluhan bertajuk āMerancang Pembelajaran Berdiferensiasiā bersama para guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pada 7 Juli 2025.
Kegiatan ini didampingi oleh Melly Preston, dosen Psikologi BINUS University dengan bidang keahlian Psikologi Pendidikan. Melalui sesi yang interaktif, beliau membagikan pengetahuan mengenai strategi pembelajaran berdiferensiasi, yaitu pendekatan yang membantu guru merancang pengalaman belajar sesuai kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa. Dengan begitu, proses belajar tidak lagi seragam, tetapi lebih adaptif dan humanis.
Para guru peserta penyuluhan diajak berdiskusi, menganalisis kasus nyata, serta mencoba menyusun rencana pembelajaran yang mengakomodasi keragaman siswa. Banyak dari mereka menyadari bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukanlah beban tambahan, melainkan cara untuk menciptakan suasana kelas yang lebih inklusif dan penuh penghargaan terhadap keberagaman.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini menumbuhkan semangat baru bagi para guru untuk terus berinovasi dalam mengajar. Mereka mendapatkan pemahaman bahwa setiap anak berhak tumbuh sesuai potensinya, dan guru berperan sebagai fasilitator yang membukakan jalan. Luaran dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya praktik pengajaran di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, serta menjadi contoh baik bagi sekolah lain.
Melalui kegiatan pengabdian ini, BINUS University kembali menegaskan komitmennya dalam mendampingi tenaga pendidik untuk melahirkan generasi yang lebih berdaya. Mari kita dukung guru-guru Indonesia agar terus berkembang, sehingga setiap anak dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan membebaskan.
–