Di tengah hiruk pikuk kehidupan sekolah, isu bullying—terutama cyberbullying—kerap menjadi bayangan yang mengancam kesejahteraan mental dan emosional para pelajar. Namun, di balik tantangan ini, selalu ada harapan yang dibawa oleh kolaborasi yang peduli. Inilah kisah inspiratif dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh dosen Character Building dari BINUS University, yang berupaya menanamkan benih persahabatan sehat sebagai benteng pertahanan utama. Kegiatan berjudul “Building and Maintaining Healthy Friendship to Prevent Bullying” ini bukan sekadar penyuluhan biasa, melainkan sebuah misi kemanusiaan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif. Melalui inisiatif ini, BINUS University menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mencetak akademisi unggul, tetapi juga individu yang memiliki karakter kuat dan kepedulian sosial tinggi.
Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam membangun dan memelihara persahabatan yang sehat guna secara proaktif mencegah bullying, baik secara fisik maupun online. Cyberbullying adalah fenomena serius di berbagai negara, dan di Indonesia, konsep ini masih tergolong baru dengan persepsi yang beragam. Perilaku seperti berkata kasar, merendahkan, memfitnah, membuat orang lain merasa buruk, dan mengancam, menjadi ancaman nyata bagi jalinan sosial dan kesejahteraan emosional siswa. Kegiatan ini menjadi jembatan untuk mengikis ketidaktahuan, menggantinya dengan empati, kesadaran, dan aksi nyata.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Ibu Adsina Fibra, S.S., M.Pd., dosen dari Jurusan Character Building BINUS University. Dengan keahliannya di bidang pendidikan karakter, beliau membawa bekal pengetahuan akademik dan hati nurani yang kuat untuk berbagi kepada komunitas. Kegiatan bertipe penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2025 dan bertempat di SMA Madania, sebagai mitra komunitas yang menyambut baik semangat perubahan ini. Keterlibatan dosen secara langsung dalam pengabdian ini menegaskan bahwa misi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Pengabdian kepada Masyarakat, mengalir kuat dalam darah sivitas akademika BINUS. Kontribusi ini turut didukung oleh skema Inkind BINUS, menunjukkan dukungan institusional yang kokoh.
Lebih dari sekadar transfer ilmu, kegiatan ini berfokus pada dampak kemanusiaan. Dengan mengajarkan keterampilan sosial-emosional, kita tidak hanya mencegah bullying tetapi juga memberdayakan siswa untuk menjadi individu yang resilien, empatik, dan bertanggung jawab. Melalui metode fenomenologi deskriptif yang berbasis pengalaman nyata siswa, penyuluhan ini terasa relevan dan mendalam, menyentuh inti permasalahan mereka. Secara profesional, inisiatif ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, membuktikan bahwa setiap langkah kecil dalam pemberdayaan komunitas yang dilakukan BINUS memiliki resonansi yang besar, melampaui batas-batas lokal menuju tujuan pembangunan global.
Kisah sukses PkM di SMA Madania ini hanyalah satu babak dari narasi besar pengabdian BINUS University. Kami berharap, setiap siswa yang terlibat tidak hanya membawa pulang pemahaman, tetapi juga komitmen untuk menjadi agen perubahan—menjadi teman yang suportif, dan bukan pelaku atau pembiar bullying. Kegiatan ini menegaskan kembali nilai dan misi kami dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan karakter yang mendalam dan relevan. Momen interaktif saat penyuluhan, di mana siswa tampak aktif berdiskusi dan mencatat, menjadi bukti kuat bahwa pesan tentang persahabatan sehat telah tertanam.-