Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial: Bahasa Jepang Dasar untuk Pemula

Peran perguruan tinggi dalam mencetak generasi unggul tak hanya berhenti di ruang kelas. Lebih dari itu, BINUS University secara konsisten mewujudkan misinya melalui program Pengabdian kepada Masyarakat, menjangkau dan memberdayakan komunitas. Salah satu kisah terbaru yang penuh inspirasi datang dari Demak, Jawa Tengah. Di tengah tantangan pengangguran usia muda dan keterbatasan akses pendidikan bahasa yang terjangkau, tim dosen Character Building BINUS, yang dilaksanakan oleh Yuslita Syafia, meluncurkan inisiatif luar biasa: “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial: Bahasa Jepang Dasar untuk Pemula.” Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan bahasa; ini adalah jembatan harapan yang mengubah perpustakaan daerah menjadi pusat inklusi sosial dan gerbang menuju kesempatan global.

Program yang dilaksanakan pada 9 Juli 2025 di Perpustakaan Daerah Demak ini secara spesifik menargetkan siswa SMP dan SMA. Mengapa Bahasa Jepang? Latar belakangnya adalah realitas sosial-ekonomi yang mendalam. Tingginya minat pelajar Indonesia terhadap Jepang, didorong oleh pengaruh ekonomi, kualitas hidup, dan daya tarik budayanya, menjadikannya kunci untuk berbagai peluang, termasuk beasiswa dan pekerjaan. Namun, bagi pemuda di Jawa Tengah, motivasi ini kian mendesak mengingat tingkat pengangguran kaum muda yang tinggi dan upah minimum yang relatif rendah. Kesenjangan inilah yang coba dijawab oleh BINUS, selaras dengan tujuan pendidikan berkualitas dan pekerjaan layak. Dengan menawarkan sesi gratis ini, BINUS berupaya memberikan solusi langsung yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup.

Tim PkM BINUS mengusung tipe kegiatan penyuluhan yang berfokus pada pendekatan inklusif. Melalui metode ini, para peserta tidak hanya mempelajari frasa dasar bahasa Jepang untuk komunikasi sehari-hari, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang budaya Jepang. Pendekatan ini adalah kunci tentang bagaimana program ini berjalan: memberikan pengetahuan budaya yang mempromosikan kewarganegaraan global dan meningkatkan daya saing. Dampak emosionalnya sangat terasa; keterampilan yang diperoleh secara signifikan meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam komunikasi dasar dan kesadaran mereka tentang lanskap akademik dan profesional di Jepang. Hal ini secara langsung meningkatkan prospek mereka untuk belajar, magang, atau bekerja di perusahaan Jepang.

Kegiatan PkM yang didanai secara mandiri oleh BINUS University ini adalah contoh nyata komitmen universitas terhadap pemberdayaan masyarakat. Dengan menjembatani edukasi keterampilan dan peluang ekonomi, inisiatif ini memberdayakan para pemuda Demak untuk berani mengejar prospek global. Lebih jauh lagi, program ini juga berkontribusi pada pengurangan kesenjangan akses terhadap pendidikan berkualitas yang dibutuhkan untuk mobilitas sosial dan ekonomi. Setiap sesi, setiap kata dalam bahasa Jepang yang dipelajari, menjadi investasi berharga bagi masa depan siswa, menegaskan bahwa kualitas pendidikan harus dapat diakses oleh semua kalangan.

Kisah sukses “Bahasa Jepang Dasar untuk Pemula” di Demak ini menjadi pengingat yang kuat tentang esensi sejati dari pengabdian kepada masyarakat: yaitu menciptakan perubahan yang terukur, inklusif, dan berkelanjutan. BINUS University percaya bahwa melalui kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas, kita dapat membuka potensi tak terbatas dalam diri setiap individu.-