Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kekuatan kata sering kali menjadi jembatan yang menghubungkan ide, emosi, dan imajinasi. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Lit with Words: Where Imagination Meets Expression – Session 2,” BINUS University kembali menegaskan komitmennya untuk memberdayakan komunitas melalui edukasi yang transformatif. Kegiatan yang diselenggarakan pada 12 Agustus 2025 ini mengambil format penyuluhan secara daring via Zoom dari Jakarta, menjadikannya kisah nyata tentang bagaimana pendidikan berkualitas dapat menjangkau siapa saja, di mana saja. Inisiatif ini bukan sekadar seminar menulis biasa; ini adalah panggung bagi para siswa SMA untuk menemukan dan mengasah suara kreatif mereka dalam Bahasa Inggris, sejalan dengan tujuan pendidikan inklusif dan berkelanjutan.
Aktivitas ini dilaksanakan oleh tim dosen profesional dari Jurusan English Literature, Fakultas Humaniora, termasuk Paramita Ayuningtyas dan Listya Ayu Saraswati, serta dukungan antusias dari para mahasiswa—sebuah kolaborasi apik yang menjadi ciri khas Community Empowerment BINUS University. Dalam sesi yang menarik dan interaktif, para instruktur membahas secara mendalam unsur-unsur fundamental penulisan fiksi, mulai dari alur, karakter, latar, sudut pandang, tema, hingga gaya bahasa. Mereka tidak hanya menyajikan teori, namun juga menekankan inti dari penceritaan yang kuat: alur yang harus menarik, emosional, dan mampu membangkitkan rasa ingin tahu pembaca.
Tantangan sesungguhnya dalam sesi “Lit with Words” ini adalah eksplorasi fiksi mini. Para instruktur menjelaskan bahwa meskipun genre ini dibatasi oleh jumlah kata yang minim, ia justru menuntut kemampuan bercerita yang luar biasa efektif dan dampak emosional yang kuat. Di akhir sesi, para siswa diberi kesempatan berharga untuk berlatih langsung menulis fiksi mini. Inilah momen di mana imajinasi mereka diuji, di mana setiap kata harus dipilih dengan cermat, memaksa mereka untuk berpikir kreatif dan kritis—keterampilan yang tak ternilai di era industri dan inovasi.
Dampak dari kegiatan ini jauh melampaui sekadar peningkatan kemampuan menulis. Harapan besar ditanamkan, yaitu kegiatan ini akan meningkatkan kreativitas dan keterampilan menulis Bahasa Inggris siswa-siswi SMA. Lebih dari itu, PkM ini menumbuhkan rasa percaya diri dan menunjukkan kepada generasi muda bahwa cerita mereka penting. Dengan lokasi kegiatan yang terdistribusi secara virtual, BINUS berhasil merangkul komunitas secara luas melalui Binus University Learning Community (BULC), sekaligus mencerminkan komitmen terhadap pembangunan komunitas yang berkelanjutan. Ini adalah bukti nyata bahwa pemberdayaan masyarakat oleh akademisi mampu menembus batas geografis, mengubah potensi menjadi prestasi nyata.
Kisah “Lit with Words” adalah cerminan dari misi BINUS University: menghadirkan edukasi berkualitas dan membangun komunitas yang berdaya. Kami percaya bahwa dengan menguatkan kemampuan berekspresi, kita tidak hanya melahirkan penulis yang lebih baik, tetapi juga pemikir yang lebih mendalam dan inovatif. Ini adalah kontribusi riil kami untuk masa depan bangsa. Jika Anda, baik sebagai dosen, mahasiswa, maupun anggota masyarakat, terinspirasi oleh kisah ini dan memiliki ide untuk memberdayakan komunitas, mari bergabung. Jadilah bagian dari gerakan yang mengubah kata-kata menjadi aksi nyata.-