Mencegah Greenwashing : Langkah Nyata BINUS University dalam Mengedukasi Tanggung Jawab Lingkungan

Di era di mana isu keberlanjutan menjadi sorotan utama, setiap klaim kepedulian lingkungan oleh perusahaan atau organisasi tak lagi cukup hanya sekadar kata-kata. Publik menuntut transparansi dan integritas yang nyata. Menyikapi tantangan ini, BINUS University melalui dosen berdedikasinya, Dr. Dina Sekar Vusparatih, S.IP., M.I.Kom. dari Jurusan Digital Komunikasi, mengambil langkah nyata dengan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertajuk “Mengenal dan Menghindari Greenwashing”. Kegiatan ini adalah perwujudan misi BINUS untuk memberdayakan komunitas dan meningkatkan literasi komunikasi publik, khususnya dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan etika komunikasi keberlanjutan.

Kegiatan penyuluhan ini secara khusus menyasar komunitas Yayasan Amerta, dengan target 35 peserta. Namun, lebih dari sekadar angka, acara ini menyentuh inti dari kebutuhan komunitas: pemahaman mendalam tentang ‘Greenwashing’, sebuah praktik komunikasi yang menyesatkan publik seolah-olah perusahaan peduli lingkungan padahal kontribusinya minim atau tidak ada. Melalui penyuluhan ini, Dr. Dina tidak hanya menjelaskan konsep Greenwashing dan kaitannya dengan Sustainability, tetapi juga memberikan panduan praktis tentang cara menghindari Greenwashing dalam program CSR. Tujuan utamanya adalah memberdayakan peserta agar mampu membuat program CSR yang jujur, berbasis bukti, dan melibatkan pemangku kepentingan secara transparan, sehingga mampu menjaga reputasi organisasi sekaligus kepercayaan masyarakat.

Aksi nyata BINUS ini diselenggarakan secara luring (tatap muka) dalam format penyuluhan dan diskusi selama satu sesi berdurasi 120 menit. Momen penting ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2025. Kegiatan PKM yang mengalirkan ilmu dari kampus ke tengah masyarakat ini dilakukan karena adanya permintaan dari masyarakat dan keputusan bersama tim pengabdi. Ini menunjukkan bahwa inisiatif edukasi ini lahir dari kesadaran kolektif terhadap maraknya praktik Greenwashing di sekitar kita. Tentu saja, komitmen BINUS untuk memberdayakan masyarakat terwujud melalui kegiatan yang sepenuhnya didanai oleh Jurusan, tanpa biaya eksternal.

Dari sisi dampak emosional (human impact), kegiatan ini membuka mata para peserta—terutama para praktisi CSR—tentang pentingnya integritas komunikasi. Para peserta menyadari bahwa banyak praktik Greenwashing terjadi di sekitar mereka, yang berarti program CSR mereka harus diuji ulang agar lebih efektif dan jujur. Meskipun Dr. Dina menghadapi kendala berupa kurang aktifnya peserta saat sesi diskusi, hal ini justru menjadi cermin bahwa isu Greenwashing adalah topik kompleks yang membutuhkan edukasi berkelanjutan. Oleh karena itu, tim pengabdi menyarankan adanya workshop lanjutan dan presentasi yang lebih detil tentang contoh-contoh kasus Greenwashing di masa mendatang.

Aktivitas ini menegaskan peran krusial BINUS University tidak hanya sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkomitmen pada Community Empowerment. Dengan membekali komunitas Yayasan Amerta dan masyarakat umum dengan pemahaman tentang etika komunikasi lingkungan, BINUS membantu membangun ekosistem bisnis dan sosial yang lebih etis dan berkelanjutan. Kesadaran ini adalah langkah awal yang vital: untuk menjadi konsumen yang lebih bijak, praktisi yang lebih jujur, dan masyarakat yang lebih kritis terhadap klaim keberlanjutan. Kita tidak hanya sekadar belajar, kita sedang membentuk masa depan yang lebih hijau, satu komunikasi yang transparan pada satu waktu.-