Dari Gulma Menjadi Emas: Perjalanan Ratu Eceng Bersama BINUS ASO

Jakarta, Juni 2024 – Di tepian perairan, eceng gondok kerap dianggap gulma pengganggu. Namun, di tangan kreatif UMKM Ratu Eceng di Tangerang, tanaman ini menjelma menjadi tas, topi, dan aneka produk kriya bernilai jual tinggi. Meski demikian, di balik keindahan produknya, proses produksi masih terhambat oleh keterbatasan alat dan pengetahuan teknis.

Tahun 2024 menjadi titik balik. Tim BINUS ASO School of Engineering, dipimpin oleh Ir. Yosica Mariana, datang membawa misi: membantu Ratu Eceng meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya. Mereka memulai dengan survei mendalam, lalu mendatangkan dua senjata utama — mesin jahit dan mesin ketam — yang akan mempercepat proses pembuatan tas dan memperhalus detail kayu pegangan.

Tak hanya memberi alat, tim juga menggelar pelatihan intensif. Para pengrajin diajarkan cara mengoperasikan mesin, merawatnya, hingga trik meningkatkan kualitas hasil akhir. “Awalnya kami canggung, tapi sekarang mesin ini seperti tangan tambahan bagi kami,” ujar Ieko Damayanti, pemilik Ratu Eceng.

Monitoring dan pendampingan terus berlanjut, memastikan setiap jahitan rapi dan setiap potongan kayu sempurna. Hasilnya mulai terlihat: produksi lebih cepat, kualitas meningkat, dan daya saing produk di pasar pun menguat.

Program ini bukan sekadar bantuan teknis, tapi langkah nyata mengubah gulma menjadi peluang emas. Kini, Ratu Eceng melangkah lebih percaya diri di pasar kriya, membawa cerita bahwa inovasi dan kolaborasi dapat mengangkat potensi lokal hingga mendunia.

– Puti